Benarkah Valentine Days hanya kasih sayang belaka ?
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini,
nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir
disebut 'Valentine Day' amat
popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga.
Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak
kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak Islami
hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai
tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel,
organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang
berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan
dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun
televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki
(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.
SEJARAH VALENTINE
Sungguh merupakan hal yang ironis (menyedihkan / tidak sepatutnya
terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun'
dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine
itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang
martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena
pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu
iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St.
Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan
kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya
memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai
beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'.
Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang
bangsa Romawi kuno yang disebut
“Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani (Kristian), pesta
'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine.
Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang'
juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih
sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal
14 Februari.
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata
“Galentine”
yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan
valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam
mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan
berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin
akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya).
Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal
usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal
Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado
(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui
latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini
hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang
berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan
gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan),
perjodohan dan kasih sayang.
PANDANGAN MUSLIM TENTANG VALENTINE
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita
akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari
Islam ?
Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)
Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan
seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai
pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar
dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah,
tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi
lebih dari itu.
Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang
membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam
Islam disebut Taqlid.
Hadis Rasulullah s.a.w:
“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :
“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
HAL-HAL YANG HARUS DIBERI PERHATIAN:-
Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama
dari kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas
dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal
yang harus difahami di dalam masalah 'Valentine Day'.
1. PRINSIP / DASAR
Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta
jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk
Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang
dikaitkan dengan kematian St. Valentine.
2. SUMBER ASASI
Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber
dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh
kerana itu lah , berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata,
tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan
tertolak.
Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi
dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka.
Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang
sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu”.
3. TUJUAN
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi
adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk
setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine
seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan
kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan
menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha
Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak
beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada
saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.
4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27)
Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan
semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati
mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan
import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan
(akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih
toleransi dan setia kawan. Kerana kalau dikata toleransi, Islamlah yang
paling toleransi di dunia.
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah
mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ? Sudah semestinya kita
menyedari sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih
jauh lagi. Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan upacara dan
bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar
Rohim. Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus
dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih
luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir
setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.
Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerosakan-kerosakan yang
ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media massa, televisyen dan
sebagainya. Karena sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan
yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot'
yang bernyawa.
MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG TEGUH)
Perhatikanlah Firman Allah :
“…dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah
datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan
orang-orang yang zalim”.
Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk
dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran
serta menjalankan ajarannya.
Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat sehingga dengan
izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam
sampai Nabi Muhammad s.a.w.
Firman Allah s.w.t.:
“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan
bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para
shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka
itulah sebaik-baik teman”.
Pendapat
Zulkifli Nordin (peguam di Malaysia) :-
"VALENTINE" adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino. 14
Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini
umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang'
kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!! Tumbangnya Kerajaan Islam
Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil
Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini
kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol..
sumber:
danishe.com