visitor

Rabu, 23 Maret 2011

Teh Celup, Si Kantong Putih Penuh Kontroversi


Teh celup tidak hanya enak, tetapi juga praktis. Namun, kantong teh celup yang terbuat dari kertas masih menuai kontroversi hingga sekarang.

Kantong teh pada umumnya berwarna putih yang berisi daun teh untuk dicelup. Kantong teh berfungsi untuk mempermudah proses penyeduhan dan pembuangan daun teh. Fungsinya hampir sama dengan teh infuser. Beberapa kantong teh memiliki tali terpasang dengan kertas label yang membantu proses penyeduhan serta berfungsi untuk mengidentifikasi berbagai merk teh. Oleh sebab itu, penemuan teh celup merupakan suatu teknologi sederhana yang mempermudah para konsumen untuk menikmati teh dengan lebih praktis. Hanya dicelup selama beberapa menit. Kemudian kantong teh diangkat dan dibuang. Bayangkan, jika kita minum teh tubruk. Kita masih harus menyaring daun teh dan membuangnya. Jauh dari kata praktis!

Kertas kantong teh dibuat dengan campuran serat kayu dan sayuran(pulp). Pulp ini akan mengalami proses bleaching sehingga warna menjadi putih. Kantong teh umumnya dilengkapi dengan plastik yang tahan panas seperti PVC atau polypropylene, sebagai komponen pada bagian dalam permukaan kantong teh.

Kita sering menyeduh teh dengan kantongnya agak lama. Karena semakin lama diseduh, warna teh akan semakin pekat dan tentu saja aromanya lebih keluar. Namun, semakin lama kantong teh dicelup, maka zat-zat kimia dalam kantong teh pasti akan bermigrasi ke dalam air teh. Apalagi dengan kondisi suhu tinggi yang makin mempercepat perpindahan ini. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 – 5 menit.

Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, hingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

Inilah penyebab kenapa teh celup masih menjadi kontroversi sampai sekarang. Di balik kepraktisannya, ternyata kantong teh juga dapat menyebabkan migrasi komponen berbahaya ke dalam air teh yang akan kita konsumsi. Solusinya, jangan berlama-lama menyeduh teh (sekitar 2-3 menit saja) atau yang lebih aman, kita kembali mengonsumsi teh tubruk…
from kaskus.us

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ada nama sebagai peneliti terdahulunya gag,kalau di dalam kertas teh celup memang ada klorinnya..
mkasiih....

Posting Komentar

setelah baca, jangan lupa komentar ya.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

connect with us

Archives

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews