Peneliti menyebutkan, menyilangkan lengan bisa membingungkan otak dan menimbulkan konflik informasi antara dua peta di otak. Satu otak untuk tubuh orang yang bersangkutan, dan satu peta lagi untuk memantau ruang eksternal. Konflik informasi itu mengakibatkan turunnya sensasi sakit.
Pada uji coba, sinar laser ditembakkan selama 4 milidetik ke tangan delapan orang sukarelawan. Mereka ditembaki dengan laser sebanyak dua kali. Sekali saat lengan mereka berada di sisi dan satu lagi saat lengan disilangkan.
Partisipan kemudian diminta untuk memberikan nilai intensitas rasa sakit pada dua situasi tersebut dan EEG (electroencephalography) digunakan untuk mengukur respons elektrikal otak mereka.
Ternyata, dari hasil penelitian, terbukti bahwa baik dari persepsi rasa sakit ataupun dari aktivitas EEG, rasa sakit memang berkurang saat lengan disilangkan.
“Kemungkinan, saat merasa sakit, kita tidak hanya menggosok bagian yang sakit agar terasa lebih baik, tetapi perlu juga menyilangkan lengan kita,” kata Giandomenico Iannetti, peneliti dari Department of Physiology, Pharmacology and Neuroscience, University College London, seperti dikutip dari Xinhua.
sumber : apakabardunia.com
0 komentar:
Posting Komentar
setelah baca, jangan lupa komentar ya.....