Pengertian Semen
Semen berasal dari bahasa latin “cementum”, dimana kata
ini mula-mula dipakai oleh bangsa Roma yang berarti bahan atau ramuan
pengikat, dengan kata lain semen dapat didefinisikan adalah suatu bahan
perekat yang berbentuk serbuk halus, bila ditambah air akan terjadi
reaksi hidrasi sehingga dapat mengeras dan digunakan sebagai pengikat
(mineral glue). Bahan pengikat ini ditemukan sejak manusia mengenal api
karena mereka membuat api di gua-gua dan bila api kena atap gua maka
akan rontok berbentuk serbuk. Serbuk ini bila kena hujan menjadi keras
dan mengikat batu-batuan disekitarnya dan dikenal orang sebagai batu
Masonry.
Sejarah Semen
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan,
tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan
batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau
lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi
Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun jembatan di Cina
yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun
menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan
Harappa di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton
Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi
semen sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang,
perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran
batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan
Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu
lantas dinamai pozzuolana.
Pabrik semen di Australia.
Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun
1700-an M), John Smeaton - insinyur asal Inggris - menemukan kembali
ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan
memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun menara
suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.
Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan
cikal bakal semen ini. Adalah Joseph Aspdin, juga insinyur
berkebangsaan Inggris, pada 1824 mengurus hak paten ramuan yang
kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil
akhir olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris. Hasil
rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di toko-toko
bangunan.
Bahan Baku Pembuatan Semen
Bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan semen adalah batu kapur,
pasir silika, tanah liat dan pasir besi. Total kebutuhan bahan mentah
yang digunakan untuk memproduksi semen yaitu:
1. Batu kapur digunakan sebanyak ± 81 %.
Batu kapur merupakan sumber utama oksida yang mempumyai rumus CaCO3
(Calcium Carbonat),pada umumnya tercampur MgCO3 dan MgSO4. Batu kapur
yang baik dalam penggunaan pembuatan semen memiliki kadar air ± 5%
2. Pasir silika digunakan sebanyak ± 9 %
Pasir silika memiliki rumus SiO2 (silikon dioksida). Pada umumnya pasir
silika terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin murni kadar SiO2
semakin putih warna pasir silikanya, semakin berkurang kadar SiO2
semakin berwarna merah atau coklat, disamping itu semakin mudah
menggumpal karena kadar airnya yang tinggi. Pasir silika yang baik
untuk pembuatan semen adalah dengan kadar SiO2 ± 90%
3. Tanah liat digunakan sebanyak ± 9 %.
Rumus kimia tanah liat yang digunakan pada produksi semen
SiO2Al2O3.2H2O. Tanah liat yang baik untuk digunakan memiliki kadar air
± 20 %, kadar SiO2 tidak terlalu tinggi ± 46 %
4. Pasir besi digunakan sebanyak ± 1%.
Pasir besi memiliki rumus kimia Fe2O3 (Ferri Oksida) yang pada umumnya
selalu tercampur dengan SiO2 dan TiO2 sebagai impuritiesnya. Fe2O3
berfungsi sebagai penghantar panas dalam proses pembuatan terak semen.
Kadar yang baik dalam pembuatan semen yaitu Fe3O2 ± 75% – 80%.
Pada penggilingan akhir digunakan gipsum sebanyak 3-5% total pembuatan semen.
sumber : kaskus.us
Minggu, 04 September 2011
connect with us
Archives
-
►
2012
(37)
- ► 22 Juli - 29 Juli (1)
- ► 22 April - 29 April (11)
- ► 25 Maret - 1 April (1)
- ► 15 Januari - 22 Januari (10)
-
▼
2011
(1342)
- ► 30 Oktober - 6 November (24)
- ► 23 Oktober - 30 Oktober (42)
- ► 16 Oktober - 23 Oktober (21)
- ► 9 Oktober - 16 Oktober (33)
- ► 2 Oktober - 9 Oktober (19)
- ► 24 Juli - 31 Juli (16)
- ► 17 Juli - 24 Juli (13)
- ► 10 Juli - 17 Juli (27)
- ► 3 Juli - 10 Juli (6)
- ► 26 Juni - 3 Juli (20)
- ► 19 Juni - 26 Juni (125)
- ► 12 Juni - 19 Juni (91)
- ► 5 Juni - 12 Juni (57)
- ► 29 Mei - 5 Juni (60)
- ► 22 Mei - 29 Mei (71)
- ► 15 Mei - 22 Mei (87)
- ► 8 Mei - 15 Mei (81)
- ► 1 Mei - 8 Mei (64)
- ► 24 April - 1 Mei (92)
- ► 17 April - 24 April (64)
- ► 10 April - 17 April (79)
- ► 3 April - 10 April (24)
- ► 27 Maret - 3 April (30)
- ► 20 Maret - 27 Maret (34)
- ► 13 Maret - 20 Maret (10)
- ► 6 Maret - 13 Maret (4)
-
►
2010
(32)
- ► 13 Juni - 20 Juni (1)
- ► 30 Mei - 6 Juni (1)
- ► 18 April - 25 April (1)
- ► 11 April - 18 April (1)
0 komentar:
Posting Komentar
setelah baca, jangan lupa komentar ya.....