Indonesia memiliki 4 Taman nasional yang masuk dalam warisan dunia yang diakui oleh UNESCO, badan dari PBB dunia.
Luasan
hutan tropis Indonesia adalah hutan ketiga terluas dunia setelah
Brasil dan Republik Demokrasi Kongo. Hutan tropis ini adalah rumah dan
persembunyian terakhir bagi kekayaan hayati dunia yang unik. Hutan
tropis Indonesia Luasnya 98 juta hektare (estimasi luas hutan tahun
2000). Data yang tercantum dalam dalam buku Potret Keadaan Hutan
Indonesia, FWI/GFW 2001, Bogor, Indonesia, keragaman hayati yang ada di
hutan-hutan Indonesia meliputi 11% spesies tumbuhan dunia, 10% spesies
mamalia, dan 16% spesies burung. Sekitar 17.000 pulau Indonesia
memiliki tujuh kawasan biogeografi utama dan keanekaragaman tipe-tipe
habitat yang luar biasa.
1. Taman Nasional Komodo
Taman
Nasional Komodo terdiri dari tiga buah pulau besar yaitu pulau Komodo,
pulau Rinca dan pulau Padar serta 26 buah pulau besar/kecil lainnya.
Sebanyak 11 buah gunung/bukit yang ada di Taman Nasional Komodo dengan
puncak tertinggi yaitu Gunung Satalibo (± 735 meter dpl). Wilayah darat
taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
Keadaan
alam yang kering dan gersang menjadikan suatu keunikan tersendiri.
Adanya padang savana yang luas, sumber air yang terbatas dan suhu yang
cukup panas; ternyata merupakan habitat yang disenangi oleh sejenis
binatang purba Komodo (Varanus komodoensis).
Sebagian
besar taman nasional ini merupakan savana dengan pohon lontar
(Borassus flabellifer) yang paling dominan dan khas. Beberapa tumbuhan
yang ada di Taman Nasional Komodo antara lain rotan (Calamus sp.),
bambu (Bambusa sp.), asam (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia
foetida), bidara (Ziziphus jujuba), dan bakau (Rhizophora sp.)
2. Taman Nasional Ujung Kulon
Taman
Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis
dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat, serta merupakan
habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa
(Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat tiga tipe
ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut,
ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.
Keanekaragaman
tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh
para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.
Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis
diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar
(Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang
(Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata)dan
berbagai macam jenis anggrek.
Satwa
di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis
primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72
jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka
dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus
javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata
comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus
timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu
(Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima
raksasa (Tridacna gigas).
3. Taman Nasional Lorentz
Taman
Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk
keanekaragaman hayati di Asia Tenggara dan Pasifik. Kawasan ini juga
merupakan salah satu diantara tiga kawasan di dunia yang mempunyai
gletser di daerah tropis. Membentang dari puncak gunung yang diselimuti
salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai
dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura. Dalam
bentangan ini, terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan
vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah, dan
lahan basah
Jenis-jenis
tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans),
bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia
esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.
Jenis-jenis
satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630
jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis
mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua
jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis
kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis
endemik diantaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata)
dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).
Satwa
mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus
bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis
kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.
4. Hutan Hujan Tropis Sumatra
Hutan
tropis Sumatra Hutan hujan tropis Sumatera merupakan rumah bagi
berbagai makhluk hidup. Banyak di antaranya yang merupakan spesies
hewan yang terancam punah, seperti orangutan Sumatera, harimau
Sumatera, kelinci Sumatera, dan badak Sumatera. Di hutan hujan tropis
ini juga tumbuh berbagai tumbuhan endemik, seperti kantong semar, bunga
terbesar di dunia Rafflesia, dan bunga tertinggi Amorphophallus
sumber : sourceflame.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
setelah baca, jangan lupa komentar ya.....